10 Hari di Pulau Enggano

Posted in Tak Berkategori on April 1, 2008 by ayiknasal

Pulau Enggano adalah salah satu pulau terluar di Indoensia, secara administratif berada di Provinsi Bengkulu Kabupaten Bengkulu Utara. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai di pulau enggano + 12 jam (tergantung cuaca) armada laut yang melayani rute ini hanya 1 yaitu Kapal Fery Raja Enggano yang datang ke enggano 2 kali seminggu (tergantung cuaca juga).

Pulau Enggano memiliki panjang + 47 KM dan lebar + 17 KM dan juga terdapat pulau-pulau kecil seperti pulau Merbau, Pulau dua dan Pulau Bangkai.

Kecamatan Enggano terbagi dalam 6 Desa yaitu Desa Kahyapu, Desa Kaana, Desa Malakoni, Desa Apoho, Desa Meok dan Desa Banjar Sari. Masyarakat pulau enggano + 3000 jiwa, yang tersebar di 6 desa tersebut.

Enggano secara ekologi sangat kaya akan sumber daya alam baik yang terdapat di daratan dan juga di peraiaran lautnya, juga terdapat satwa indemik yaitu burung kacamata.

Ekosistem enggano sangat rentan hal ini disebabkan oleh struktur pulau yang susun dari batu karang sedangkan ketebalan tanah permukaan haya 1-2 meter saja.

Melihat kondisi saat ini Kecamatan enggano sangat tertinggal dari daerah lain yang ada di Bengkulu, hal ini disebabkan oleh letaknya yang jauh dan belum baiknya pelayanan jalur transportasi laut yang menghubungkan enggano dengan daerah lain.

Dari hasil pengamatan, hal yang paling mendasar yang harus segera dibangun di enggano adalah jalan yang menghubungkan antar desa, dan fasilitas listrik yang dapat mendongkrak aktivitas ekonomi masyarakat terutama dalam mengelola hasil laut (untuk batu es saja masyarakat masih mendatangkan dari Kota Bengkulu). …. ada 2 sungai yang bisa digunakan untuk PLTMH…

 Enggano tidak perlu di interpensi, karena Adat enggano sangat baik mengatur kelangsungan pulaunya.

Kawasan PLG Seblat Merupakan Habitat Terakhir Bagi Gajah Sumatra di Bengkulu

Posted in Tak Berkategori on Februari 5, 2008 by ayiknasal
 
PLG Seblat memiliki luas + 6800 ha, dengan ekosistem yang lengkap dan terdapat hampir seluruh mamalia besar kecuali Badak Sumatra. Kawasan dengan seluas ini sekarang dihuni oleh 21 gajah tangkar dan + 30 ekor gajah liar. Sampai dengan saat ini kawasan PLG Seblat di kelilingi oleh perusahaan besar sawit, selain itu juga perambah sudah banyak yang masuk ke dalam kawasan PGL dan rata-rata perambah mulai menanam sawit sebagai komoditinya.
Mungkin tidak akan lama lagi seluruh gajah di Bengkulu akan punah, hal ini disebabkan tidak adanya perlindungan habitat yang dilakukan oleh pemerintah daerah.